Manusia diberi kebebasan dalam bertindak. Termasuk dalam beriman atau
kafir,
"Siapa yang menghendaki beriman maka hendaklah dia beriman, dan siapa
yang menghendaki kekafiran, maka biarkanlah dia menjadi kafir." {QS.
Al Kahfi: 29}
Manusia hidup selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Ketika muda
kita diharuskan memilih sekolah, setelah selesai kita wajib memilih
pekerjaan, lalu memilih tempat tinggal, memilih pasangan hidup,
bahkan juga memilih partai politik untuk menyalurkan aspirasi kita.
Kadang kita bingung, apa pegangan atau parameter kita dalam memilih ini.
Rasulullah mengajarkan doa yang bisa ditarik hikmah yang dalam. Doa
itu sering dibaca orang seusai sholat. Bunyinya, "Allahumma inni
as'aluka salamatan fid dien, wa 'afiyatan fi jasadi, wa ziyadatan fi
'ilmi, wabarakatan fi rizqi, wa taubatan qablal maut . ". Doa ini bisa
kita jadikan tips memilih ala Rasulullah.
Yang pertama, Salamatan fid din,
pilihan itu harus menyelamatkan agama kita. Kita masih bisa mengkaji
Islam, masih bisa ibadah, masih bisa menutup aurat, masih bisa
menjauhi yang haram dan menjalankan yang wajib, termasuk untuk
berdakwah. Rugi kita memilih sekolah yang keren, tapi nanti merusak
aqidah kita. Demikian juga dalam memilih tempat kerja, rumah atau jodoh.
Kedua, Afiyat fi jasadi, pilihan itu harus mampu menjaga kesehatan
kita; tidak mengikis tubuh kita sedikit demi sedikit tanpa makna.Apa
artinya penghasilan tinggi, tapi badan hancur, sampai nggak bisa
ibadah lagi, sehingga kebahagiaan tidak berkelanjutan
Ketiga Ziyadatan fi ilmi, pilihan itu meningkatkan pengetahuan dan
pengalaman kita. Kita bergaul atau bekerja tidak untuk makin
bodoh.Jadi pilih lingkungan kerja atau pergaulan yang meluaskan
wawasan maupun ilmu kita, sebagai bekal amal saleh kita. Karena tiada
amal kecuali dengan ilmunya.
Keempat, Barakatan fi rizqi, pilihan itu membawa berkah dalam rizki
kita. Rizki kita itu tidak cuma yang berujud materi, tapi juga yang
non materi, seperti udara yang segar, suasana aman dan tenang,
pasangan yang shalih dst. Apa artinya pilihan dengan penghasilan besar
dan fasilitas mewah, bila lalu jarang ketemu keluarga, sampai akhirnya
rumah tangga seperti neraka .
Kelima, Taubatan qabla maut, pilihan itu masih memberi ruang kepada
kita untuk memperbaiki diri, taubat, atau bahkan bila perlu menarik
diri (mundur) secara baik-baik, bila ternyata ada sesuatu yang haram
atau membahayakan di dalamnya. Ada bidang 'profesi' yang praktis tidak
memberi peluang exit seperti ini, misalnya jadi dealer narkoba.
Nah semua ini, dilandasi dengan pengenalan syariat yang shahih, serta
niat yang ihlas, insya Allah akan menjadikan kita meraih kebaikan
dalam pilihan-pilihan kita. Karena semua ukuran baik-buruk,
berkah-tidak, tentu saja tidak oleh ukuran manusia yang picik ini,
tapi oleh ukuran-ukuran yang ditetapkan Allah dalam hukum syariatnya.
Allah berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia
amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Qs. 2:216).
Karena hidup adalah pilhan dan setiap pilihan ada konsekuensinya,
ehm.. pilih mana ya ??
yang baik-baik aja deh.. !!
yang itu tuh...,
ups.. setelah jatuh pada pilihan yang baik,
caranya juga pakai yang baik ya..
semoga keberkahan Allah meliputi pilihan dan seluruh kehidupan kita,
amin ya Robbal alamin
wallahu a'lam bi shawwab
~ Tetap Ikhlas dan terus Semangat ~
Hidup adalah rangkaian PILIHAN
Label:
Dunia Ini
0 komentar:
Posting Komentar